Kali ini , mengadakan seminar selama Dua hari di beberapa Tempat di Pulau Nias seperti, Salak Madu, Laverna, STT Sunderman. Raising The Syandard adalah seminar yang diadakan dengan tujuan agar setiap Remaja mengenal dengan baik Pendidikan Karakter dan lebih banyak membahas permasalahan yang sering di hadapi remaja. Memang sepertinya model seminarnya tidak bisa sepenuhnya dikatakan seminar dikarna seminar biasanya dalam bentuk formal, tapi Raising The Standard atau yang kerap di sebut RTS ini lebih banyak PPW atau Praise Worship and Pray, RTS ini umumnya diperuntukkan untuk anak muda. Dan kegiatan ini dihadiri oleh berbagai sekolah di kepulauan Nias walau dari sekolah lain hanya berupa Utusan namun SMK Swasta Kristen BNKP Gunungsitioli berkesempatan agar Seluruh Siswa dan Siswi secara keseluruhan mengikuti kegiatan ini. Disamping itu kegiatan ini terlaksana dengan Sukses dengan antusiasnya seluruh remaja baik Siswa maupun Siswi, baik SMP maupun SMA/SMK. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal
8-9 Juli 2019 pukul 08.00 – 16.00 Wib
Dan setiap sesi di isi bedasarkan materi yang dibahas, seperti pada sesi pertama materi yang dibahas berjudul Hati Bapa, sesi kedua membahas tentang Gambar Diri dan terahir membahas masalah Kekudusan. Pada sesi pertama yaitu Hati Bapa , membahas tentang gambar diri seorang Bapa yang sesungguh nya yang hubungannya telah rusak oleh dunia ini. Mengapa? karna banyak orang berpikir bahwa bapa kita dirumah seperti Bapa kita disurga. Dalam sesi ini dibahas dengan baik bagaimana Hati Bapa kepada anaknya yang sesugguhnya yaitu sangat Teramat Penuh Kasih , Sayang Seperti Tuhan Yang Mengasihi Kita dan rela mengorbankan dirinya mati diatas Kayu Salib karna Dia mencintai kita setulus hati. Pada dasarnya Bapa kita adalah Bapa yang penuh kasih dan selalu mengampuni kita dalam keadaan atau kondisi apapun, mau sekotor apapun diri kita, Ia tetap menyayangi kita dan menunggu kita supaya kita berbalik padanya kembali itu singkatnya.
Sesi kedua merupakan Gambar diri yang menjadi pemasalahan pokonya adalah bagaiman kita melakukan penilaian terhadap diri kita sendiri. Gambar diri merupakan Citra diri kita, jadi sebaik apapun penampilan kita yang berpura pura menjadi pribadi yang bukan diri kita sendiri,penyebab utamanya adalah sikap kita yang mengikuti trend atau mode orang lain dalam artilain (Ikut ikutan).
Sesi terakhir yaitu Kekudusan, dalam hal ini kekudusan yang dimaksud bergabung dalam beberapa hal seperti menjaga kekudusan dalam berhubungan terhadap sesama, dan pelampiasan masalah yang tidak tepat dengan masuk ke Free Sex, Penggunaan Narkoba, Hilangnya sosok orang tua yan menyebabkan anak menjadi bagian dari LGBT. Banyak anak muda yang tergerak hatinya untuk berubah melalui kegiatan ini, dan beberapa siswa SMK S Kristen BNKP Gunungsitoli menyampaikan kesaksian tentang melepaskan pengampunan.